Halaman

Rabu, 09 Oktober 2024

Keamanan data

A. Keamanan Data dan Informasi

Apa itu keamanan data dan informasi? Keamanan data dan informasi terdiri 

atas tiga kata, yaitu keamanan, data, dan informasi. 

Keamanan secara fisik dapat dianalogikan dengan perlindungan sebuah 

gedung, seseorang, organisasi atau negara dari ancaman kejahatan. Keamanan 

dapat dilakukan melalui objek fisik seperti dinding dan kunci. Namun, juga 

dapat dilakukan oleh orang, proses, pengawasan, otorisasi seperti yang kalian 

temukan di area tertentu seperti: objek penting negara, bandara, dll.

Data berasal dari kata dalam bahasa Latin, datum, yang artinya fakta, 

keterangan yang benar, dan nyata yang dapat diobservasi dan dikumpulkan 

dari sumber data. Data dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).

Dalam bidang Informatika, data

disimpan dalam bentuk yang dapat

diproses oleh komputer, seperti

representasi digital dari teks, angka,

gambar, grafis, suara (audio), atau

video. Data dapat bersifat kualitatif

yang berarti menggambarkan

sesuatu atau bersifat kuantitatif yang

berupa numerik (angka). Data dapat

direkam atau dimasukkan, disimpan,

dan ditampilkan.

Informasi adalah makna yang disampaikan oleh serangkaian representasi

yang merupakan hasil pemrosesan data. Informasi karena telah memiliki makna,

dapat berupa informasi fisik atau logika, misalnya, urutan genetik (DNA), hasil

analisis, dan kesimpulan. Data dan informasi sering dipertukarkan artinya, tetapi

sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Informasi memiliki sifat yang akurat,

tepat waktu, kontekstual, relevan, bertujuan, spesifik, dan dapat dikelola.

Istilah keamanan data dan informasi sering muncul dalam konteks

Informatika yang merujuk pada keamanan data dan informasi yang berkaitan

dengan penggunaan peranti digital, seperti ponsel pintar, PC, atau gawai

lainnya yang juga merupakan sumber data. Peranti-peranti tersebut biasanya

terhubung dengan internet.

Keamanan data dan informasi berkaitan dengan perangkat lunak/artefak

komputasional yang kita gunakan. Saat ini, jika chatting di ponsel pintar,

kita menggunakan aplikasi yang mungkin memiliki celah keamanan. Jika

menggunakan sistem operasi pada ponsel pintar, data kita juga rawan untuk dicuri.

Keamanan informasi terkait dengan pengembangan artefak komputasional

yang aman, dari proses pengembangannya dimulai dari analisis kebutuhan,

perancangan, pengkodean, pengujian, pengoperasian, dan perbaikannya jika ada

kesalahan (bug). Bug ini dapat menjadi celah keamanan informasi.

Pada beberapa tahun terakhir, muncul istilah cybersecurity (keamanan

informasi di internet). Cybersecurity mencakup beberapa bidang ilmu yang

berkaitan karena berhubungan dengan aspek manusia, hukum, kebijakan,

etika, dan bahkan hubungan antarnegara.

Keamanan data dan informasi lebih luas daripada keamanan dunia maya.

Namun, pada materi ini, keamanan data dan informasi akan banyak dijelaskan

1. Kejahatan di Dunia Digital

• Era 1 — tahun-tahun awal (1960-an dan 1970-an), saat peretasan

adalah istilah yang positif.

• Era 2 — dari akhir 1970-an hingga akhir 1990-an, ketika peretasan

memiliki arti yang lebih negatif.

• Era 3 — dari akhir 1990-an hingga saat ini, dengan pertumbuhan Web,

e-commerce, dan smartphone batas antara positif dan negatif menjadi

kabur.

1) Era Peretasan 1: Kegembiraan dalam Memprogram

2) Era Peretasan 2: Munculnya Sisi Gelap Peretasan

3) Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat

Kriminal

b. Perkakas Peretasan

Untuk melakukan aksinya, peretas menggunakan tools/perkakas yang

beragam dan berbagai jenis malware (malicious software) seperti virus,

worm, trojan horse, rekayasa sosial, phising, pharming, spyware, ransomware,

backdoor, dan botnet.

1) Virus

2) Worm

3) Trojan Horse

4) Rekayasa Sosial

5) Phising

6) Pharming

7) Spyware

8) Ransomware

9) Backdoor

10) Botnet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar