A. Keamanan Data dan Informasi
Apa itu keamanan data dan informasi? Keamanan data dan informasi terdiri
atas tiga kata, yaitu keamanan, data, dan informasi.
Keamanan secara fisik dapat dianalogikan dengan perlindungan sebuah
gedung, seseorang, organisasi atau negara dari ancaman kejahatan. Keamanan
dapat dilakukan melalui objek fisik seperti dinding dan kunci. Namun, juga
dapat dilakukan oleh orang, proses, pengawasan, otorisasi seperti yang kalian
temukan di area tertentu seperti: objek penting negara, bandara, dll.
Data berasal dari kata dalam bahasa Latin, datum, yang artinya fakta,
keterangan yang benar, dan nyata yang dapat diobservasi dan dikumpulkan
dari sumber data. Data dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Dalam bidang Informatika, data
disimpan dalam bentuk yang dapat
diproses oleh komputer, seperti
representasi digital dari teks, angka,
gambar, grafis, suara (audio), atau
video. Data dapat bersifat kualitatif
yang berarti menggambarkan
sesuatu atau bersifat kuantitatif yang
berupa numerik (angka). Data dapat
direkam atau dimasukkan, disimpan,
dan ditampilkan.
Informasi adalah makna yang disampaikan oleh serangkaian representasi
yang merupakan hasil pemrosesan data. Informasi karena telah memiliki makna,
dapat berupa informasi fisik atau logika, misalnya, urutan genetik (DNA), hasil
analisis, dan kesimpulan. Data dan informasi sering dipertukarkan artinya, tetapi
sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Informasi memiliki sifat yang akurat,
tepat waktu, kontekstual, relevan, bertujuan, spesifik, dan dapat dikelola.
Istilah keamanan data dan informasi sering muncul dalam konteks
Informatika yang merujuk pada keamanan data dan informasi yang berkaitan
dengan penggunaan peranti digital, seperti ponsel pintar, PC, atau gawai
lainnya yang juga merupakan sumber data. Peranti-peranti tersebut biasanya
terhubung dengan internet.
Keamanan data dan informasi berkaitan dengan perangkat lunak/artefak
komputasional yang kita gunakan. Saat ini, jika chatting di ponsel pintar,
kita menggunakan aplikasi yang mungkin memiliki celah keamanan. Jika
menggunakan sistem operasi pada ponsel pintar, data kita juga rawan untuk dicuri.
Keamanan informasi terkait dengan pengembangan artefak komputasional
yang aman, dari proses pengembangannya dimulai dari analisis kebutuhan,
perancangan, pengkodean, pengujian, pengoperasian, dan perbaikannya jika ada
kesalahan (bug). Bug ini dapat menjadi celah keamanan informasi.
Pada beberapa tahun terakhir, muncul istilah cybersecurity (keamanan
informasi di internet). Cybersecurity mencakup beberapa bidang ilmu yang
berkaitan karena berhubungan dengan aspek manusia, hukum, kebijakan,
etika, dan bahkan hubungan antarnegara.
Keamanan data dan informasi lebih luas daripada keamanan dunia maya.
Namun, pada materi ini, keamanan data dan informasi akan banyak dijelaskan
1. Kejahatan di Dunia Digital
• Era 1 — tahun-tahun awal (1960-an dan 1970-an), saat peretasan
adalah istilah yang positif.
• Era 2 — dari akhir 1970-an hingga akhir 1990-an, ketika peretasan
memiliki arti yang lebih negatif.
• Era 3 — dari akhir 1990-an hingga saat ini, dengan pertumbuhan Web,
e-commerce, dan smartphone batas antara positif dan negatif menjadi
kabur.
1) Era Peretasan 1: Kegembiraan dalam Memprogram
2) Era Peretasan 2: Munculnya Sisi Gelap Peretasan
3) Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat
Kriminal
b. Perkakas Peretasan
Untuk melakukan aksinya, peretas menggunakan tools/perkakas yang
beragam dan berbagai jenis malware (malicious software) seperti virus,
worm, trojan horse, rekayasa sosial, phising, pharming, spyware, ransomware,
backdoor, dan botnet.
1) Virus
2) Worm
3) Trojan Horse
4) Rekayasa Sosial
5) Phising
6) Pharming
7) Spyware
8) Ransomware
9) Backdoor
10) Botnet